Solidaritas dan Dukungan untuk Pemogokan Nasional Serikat Pekerja Carrefour Indonesia-Konfederasi KASBI

Selasa, 23 Agustus 2011

“…Sehari saja kawan, Kalau kita mogok kerja. Dan menyanyi dalam satu barisan. Sehari saja kawan, Kapitalis pasti kelabakan!!” (Wiji Thukul)

Terhitung mulai Jumat, 26 Agustus 2011 pukul 00:00 WIB, seluruh pekerja PT Carrefour Indonesia akan melancarkan pemogokan nasional yang dipimpin oleh Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI)-Konfederasi KASBI. Pemogokan nasional ini buah dari proses dan perjuangan panjang SPCI-Konfederasi KASBI, yang sejak berdirinya hingga kini hadir demi kesejahteraan pekerja di PT Carrefour Indonesia. Secara legal formal bahkan telah disepakati adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang di dalamnya memuat sistem kerja kontrak di PT Carrefour Indonesia.

Dalam proses perjuangan tersebut terhitung berbagai represi sudah dilakukan oleh PT Carrefour Indonesia terhadap SPCI-Konfederasi KASBI. Upaya tersebut dari memanipulasi pemungutan suara terkait penetapan PKB, skorsing, kriminalisasi hingga PHK terhadap aktivis-aktivis SPCI-Konfederasi KASBI. Bahkan PT Carrefour Indonesia telah menciptakan istilah baru untuk menutupi tindakan anti serikatnya yaitu Surat Keputusan Berakhirnya Hubungan Kerja atau SKBHK. Terhitung hingga kini kurang lebih 500 pekerja Carrefour yang berjuang menuntut haknya telah mengalami skorsing ataupun PHK. Semua tindakan represi yang dilakukan oleh PT Carrefour Indonesia telah kita kenal baik dengan sebutan pemberangusan serikat.

Apa yang menjadi tuntutan dari SPCI-Konfederasi KASBI sejatinya berada dalam koridor hak-hak normatif buruh yang diatur dalam undang-undang. Demikian juga Mogok Nasional SPCI-Konfederasi KASBI yang akan dilancarkan pada hari Jumat 26 Agustus 2011 sudah sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Sementara itu tindakan pemberangusan serikat yang dilakukan oleh PT Carrefour Indonesia terhadap SPCI-Konfederasi KASBI telah melanggar hukum-hukum perburuhan.

Kenapa penindasan terhadap kelas buruh masih saja terjadi tidak terlepas tatanan kapitalisme-neoliberal yang dijalankan oleh Rejim SBY-Boediono. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan bukan saja tidak memperdulikan kelas buruh dan rakyat Indonesia namun jelas-jelas menindas.

Namun tidaklah mungkin buruh berjuang sendirian secara khusus karena tingkat pengangguran yang sangat tinggi di Indonesia. Jika buruh menuntut upah atau kesejahteraan secara sendirian maka pemilik modal dapat dengan mudah mengusirnya karena banyak pengangguran yang masih membutuhkan pekerjaan bahkan dengan upah yang rendah sekalipun.

Tingkat kesejahteraan dari kelas buruh ditentukan dari perjuangan kelas antara kelas buruh dengan pemilik modal. Jika individu buruh sama sekali tidak memiliki kekuatan di hadapan pemilik modal maka jelas bahwa buruh harus berjuang secara bersama-sama untuk menuntut kesejahteraan mereka.

Setiap pemogokan akan mengingatkan kelas pemilik modal bahwa adalah kelas buruh dan bukan pemilik modal yang berkuasa. Bahwa adalah kelas buruh yang sejatinya menjalankan roda perekonomian. Setiap pemogokan mengingatkan kelas buruh bahwa posisi mereka bukannya tidak berdaya, bahwa mereka tidak sendirian. Setiap pemogokan juga akan mengingatkan bahwa kekuatan kelas buruh terletak pada persatuannya.

Untuk itu, kami dari Komite Penyelamat Organisasi Perhimpunan Rakyat Pekerja (KPO – PRP), menyatakan:
  1. Mendukung sepenuhnya Mogok Nasional Serikat Pekerja Carrefour Indonesia-Konfederasi KASBI
  2. Penindasan kapitalisme-neoliberal hanya dapat dihancurkan oleh persatuan seluruh kelas buruh. Oleh karena itu, seluruh elemen gerakan buruh dan rakyat Indonesia harus merapatkan barisan dan bergerak bersama.
  3. Perlawanan yang harus dilakukan harus terus menerus mendorong perlawan yang besar dalam bentuk pemogokan nasional, aksi kawasan industri dan aksi multisektor. Dengan berbasiskan pada isu-isu mendasar rakyat. Demikian pula mendorong terjadinya pembangunan kekuatan politik riil yang mampu menghadapi kekuatan pemilik modal yang sudah bangkrut.
Pada akhirnya selama kekuasaan politik masih terus berada di tangan para pemilik modal maka kebijakan akan selalu menindas kelas buruh dan rakyat Indonesia. Hanya dengan Sosialisme, di bawah kekuasaan politik kaum buruh dan rakyat lainnya-lah, kesejahteraan dapat kita raih dengan layak dan seadil-adilnya sesuai dengan cita-cita serta tujuan perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Sosialisme, Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
Sosialisme, Solusi Krisis Global Kapitalisme!
Bersatu, Bangun Partai Kelas Pekerja!

Badan Pekerja Nasional
Komite Penyelamat Organisasi Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KPO - PRP)

Jakarta, 23 Agustus 2011

Ketua
Mahendra Kusumawardhana (085716280745)

Sekretaris Jenderal
Asep Salmin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar