1 2 3 4 5

Usut Tuntas Kasus Marsinah: Pahlawan Buruh Indonesia

Rabu, 06 Juni 2012

KOMITE RAKYAT BERSATU
(Konfederasi KASBI – SPCI, PPW, SBJR, SP SCE, KPO PRP, RESISTA, PEMBEBASAN, PPRM, PEREMPUAN MAHARDHIKA, PPBI, PPRM, PPR, SMI, PPI, KPPAI, ARMP, SP PKBI)


Saya menuntut Upah, dan saya dituduh PKI
Saya menuntut Upah, dan saya disiksa
Saya menuntut Upah, dan saya diperkosa
Saya menuntut Upah, kemudian saya dibunuh!

19 tahun yang lalu, pada 9 Mei 1993, jasad Marsinah ditemukan tergeletak di sebuah gubuk berdinding terbuka di pinggir sawah dekat hutan jati, di dusun Jegong, desa Wilangan, kabupaten Nganjuk, lebih seratus kilometer dari pondokannya di pemukiman buruh desa Siring, Porong. Jasad Marsinah ditemukan setelah hilang pada tanggal 5 Mei 1993. Jasadnya ditemukan setelah Marsinah terlibat aktif dalam pemogokan buruh PT Catur Putra Surya. Jasad Marsinah ditemukan setelah dia marah kepada Kodim Sidoarjo karena telah menangkap 13 teman Marsinah dan ditekan secara fisik dan psikologis dan dipaksa menandatangi surat PHK.

Marsinah adalah gambaran perempuan buruh korban kekejaman kapitalisme dan patriarki yang termanifestasi pada kolaborasi antara pengusaha  dan tentara. Kolaborasi antara pengusaha dan tentara bukan hal yang aneh, karena dalam konsep negara/pemerintah yang berpihak pada modal maka tentara akan selalu dibutuhkan dan digunakan untuk menjaga alat-alat produksi milik pemodal.

Pemerintah Orde Baru berupaya membuat pengadilan untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Marsinah tetapi itu hanyalah drama bohong belaka, karena peradilan pada masa Orde Baru tersebut menutup-nutupi keterlibatan tentara (pada waktu itu ABRI).

Tubuh Marsinah ditemukan dalam keadaan penuh luka, pergelangan tangannya lecet bekas ikatan, tulang selangkangan dan vagina hancur (dari berbagai sumber). Kalau melihat kondisi tersebut sudah hampir dipastikan bahwa Marsinah selain mengalami kekerasan fisik juga mengalami kekerasan seksual.

Kini setelah 14 tahun reformasi, 19 tahun kematian Marsinah belum titik terang akan keberlanjutan untuk menyelesaikan kasus ini. Sudah sebanyak 3 kali makam Marsinah dibongkar dan Tim Pencari Fakta dibentuk untuk kebutuhan penyelidikan. Bahkan, pada tahun 2002 Komnas HAM berupaya untuk membuka kembali kasus Marsinah dan itu pun gagal menguak kembali pembunuh sebenarnya dalam kasus Marsinah.

Segala upaya yang dilakukan gagal karena setiap pemerintahan dalam era Reformasi tidak punya kemauan serius untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Marsinah. Janji-janji untuk menyelesaikan kasus Marsinah dalam setiap pemilu hanya menjadi isapan jempol belaka.

Sama halnya kita tidak berharap bahwa pemerintah SBY-Budiono dan seluruh elit politiknya akan mau menyelesaikan kasus Marsinah walaupun SBY baru saja mengatakan bahwa akan meminta maaf atas semua pelanggaran HAM yang terjadi dimasa lampau dan sampai hari ini belum juga dilakukan.

Kami tidak percaya sepenuhnya kepada pemerintah SBY-Budiono, elit politik dan parlemen akan sanggup menyelesaikan kasus Marsinah dan semua kasus pelanggaran HAM masa Orba. Oleh karena itu kami serukan kepada semua elemen demokratik dalam masyarakat untuk menyatukan kekuatan dan memperjuangkan demokrasi sepenuhnya dengan tuntutan:

  1. Usut Tuntas Kasus Marsinah, Pahlawan Buruh Indonesia
  2. Jadikan Marsinah Sebagai Pahlawan Buruh Indonesia


Yogyakarta 8 Mei 2012
Humas


Arsih Suharsih
Daniel Ariesandi
Zully

Pernyataan Sikap Bersama Front Keadilan Untuk Rakyat Bersatu

Selasa, 15 Mei 2012

KPO Perhimpunan Rakyat Pekerja (KPO PRP) Sumbawa,
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cab. Sumbawa,
Gerakan Pemuda Demokratik (GERPAD) Sumbawa,
Barisan Pemuda dan Mahasiswa Progresif_Jaringan Gerrakan Mahasiswa Kerakyatan (BPMP_JGMK) 
Organisasi  Progresif Mahasiswa (OPM).
Serikat Pekerja Progresif (SERPOG_KASBI) Kota Sumbawa

FRONT KEADILAN untuk RAKYAT BERSATU…..!!!
Bebaskan Seluruh Rakyat Pekerja dari Cengkraman Sistem NEOLIBARALISME.
Wujudkan  Keadilan dan Kesejahteraan SELURUH Rakyat Indonesia.

Kekayaan Indonesia yang berlimpah
Berdasarkan kenyataan bahwa dari segala Penjuru Bumi  Indonesia telah terdapat berbagai potensi dan kekayaan yang berlimpah ruah, melihat dari seluruh potensi yang dimiliki, seharusnya mampu meningkatkan Pembangunan ekonomi rakyat dan menciptakan kesejahteraan sehingga tidak akan ada lagi kemiskinan.

Amanat Undang-undang 1945 tentang keadilan bagi rakyat Indonesia.
Revolusi yang membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan Kolonialisme Belanda selama 350 tahun dan melahirkan Undang-undang 1945, ‘’Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa dan Oleh sebab itu, maka Penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Pri Kemanusiaan dan Pri keadilan’’ hal ini merupakan jiwa Negara Indonesia dan sebuah pintu harapan serta refresentase maupun cita-cita dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat. Landasan dan formasi dalam pelaksanaan Negara tersebut  sudah diakui dan dideklarasikan melalui pembacaan Proklamasi sejak 67 tahun yang lalu, itulah usia kemerdekaan Negara Republik Indonesia dari Penjajah Kolonialisme Belanda.

Waktu yang cukup panjang dalam mengisi Pembangunan dan memajukan kesejahteraan rakyat dengan harapan nampaknya Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga tak ada lagi kemiskinan, tidak adalagi rakyat yang menjadi TKI (Buruh Migran) untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak ada lagi kekerasan, tidak ada lagi ketimpangan social maupun perampasan terhadap hak-hak rakyat.

Sungguh tragis ketika Roh dan Jiwa dalam Undang-Undang Dasar ternyata kini sangat jauh dari harapan, Kekayaan Alam yang berlimpah hanya untuk kepentingan para PeMilik Modal dan Penguasa, dengan menjadikan rakyat sebagai obyek dalam mengeruk Keuntungan, dan menjadi sebuah Negara Penjual Manusia atau rakyatnya sendiri dijual (Pengirim TKI).

‘’Terus terang, berterus teranglah’’ kapan Harus terang …???
Habis Gelap, Tibahlah Suram, Setelah Kolonialisme, Muncullah Neolibarisme’’
Itulah Realitas Kemerdekaan yang Semu….!!!

Selama sistem Neolibralisme/Imfrialisme bercokol dalam sebuah Negara, selama itu pula ketimpangan social dan ketidakadilan melanggeng, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai persoalan terjadi disekitar kita, antara lain Perampasan terhadap berbagai hak petani dan rendahnya harga Komoditi petani sehingga tidak sesuai jumlah Pendapatan dengan biaya produksi, rendahnya Upah bagi Buruh, serta masih terjadinya praktek ekploetasi dan perampasan tenaga buruh melalui jam kerja lembur, jam kerja loyalitas,praktek magang bagi Buruh  yang tidak pernah dibayar oleh pemilik modal, serta Sisitem Outsourcing yang merugikan buruh, dan tragisnya masih banyak indikasi Perusahaan diSumbawa tidak memiliki kejelasan izin, hal ini dapat merugikan rakyat Sumbawa,
Dari hal tersebut dan tingkat kesejahteraan rakyat yang sangat jauh dari cita-cita Undang-undang Dasar,akan mengakibatkan anak dan keluraga Pekerja tani, pekerja buruh  kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, tidak dapat memperoleh Hak dasar yaitu Pendidikan terutama pada jenjang yang lebih tinggi dan berkualitas. Dan tragisnya lagi Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUUPT) Pesanan Pemodal ketika disahkkan, maka  Pendidikan akan menjadi barang yang mahal.

Negeri yang Suram atas kebijakan yang kejam telah melahirkan pelaksana-pelaksana Negara yang haram dan tunduknya Pemerintah Indonesia dihadapan Dunia Imfrialisme; rakyat harus hidup dalam Negeri ketidakpastian sehingga mencari alternative dalam memenuhi kebutuhan; Seperti kita dapat ketahui total TKI tahun 2011 saja di luar negeri mencapai mencapai 3.679.536 orang. Angka tertinggi banyak yang bekerja di Malaysia mencapai 2,5 juta orang. Angka tersebut disusul Arab Saudi yang menempati urutan kedua yaitu tercatat 1,5 juta orang. Sumber (BNP2TKI), itupun belum termasuk TKI di Negara lain dan para TKI Ilegal.

Artinya bahwa dengan Kekayaan Alam yang dimiliki Bangsa Indonesia dan ketidakmampuan Pemerintah dalam Menciptakan lapangan peKerja dan Jaminan kesejahteraan bagi rakyat, hal inipun dapat dilihat angka Pengangguran di Indonesia mencapai 7,5 juta orang, kemudian jumlah penduduk miskinan di NTB diperkirakan sebanyak 1.009.352 atau 21,55% dari jumlah total penduduk NTB, sedangkan jumlah pencari kerja yang terdaftar di Provinsi NTB sebanyak 37.028 orang belum lagi para pengangguran yang tidak terdaftar serta Mahasiswa (Para Pengangguran tertunda).

Setelah terbebasnya Sumartini dari hukuman Pancung TKI asal Desa Kukin moyo Utara, ternyata masih mendapat hukuman sebanyak 10 tahun penjara dan harus juga menerima hukuman ribuan kali diCambuk dari Pemerintah Saudi Arabiah, dan kini kita kembali disentakkan oleh terjadinya Pembunuhan terhadap 3 TKI asal NTB serta 1 TKI asal Kel. BrangBij Sumbawa Besari Pulang tanpa Batok Kepala dari Malasyah

Berangkat dari berbagai bentuk ketimpangan dalam dan ketundukan rezim Pemerintah Indonesia terhadap  Neolibralisme, sehingga demi mewujudkan kesejahteraan dan keadilan Sosial, maka kami dari FRONT KEADILAN untuk RAKYAT menyatakan Sikap:

1.    Memintah kepada Pemerintah segerah Nasionalisasi Seluruh Indutri dan membuka lapangan Pekerja untuk rakyat yaitu Industri kerakyatan.
2.    Bangun Industri nasional yang kuat dan pro rakyat
3.    Tolak rencana Pengesahan RUU PT karena tidak bedasarkan Undang-undang dasar 1945
4.    Memintah kepada Pemerintah Untuk segerah menaikan harga Komoditi Pertanian (Jagung)
5.    Memintah kepada Pemerintah Indoneisa dan Daerah Sumbawa agar segera  mengambil sikap tegas terhadap perlindungan TKI dan TKI asal BarangBiji Sumbawa yang menjadi Korban kekerasan Kekerasan diMalasyah.
6.    Memintah Kepada Pemerintah NTB dan Sumbawa untuk Menaikan jumlah UMP/UMK,karena jumlah agar dapat memenuhi kebutuah hidup layak serta segerah mengambil tindakan tegas terhadap pemilik modal yang membayar Upah dibawah Standar.
7.    Hentikan Ekploetasi Pekerja/Buruh dengan dalih Kerja Loyalitas,kerja Lembur tidak dibayar,status magang bagi pekerja/Buruh.
8.    Memintah kepada Pemerintah daerah NTB dan Sumbawa agar tranparans terhadap Jumlah Bantuan pemerintah Pusat  terhadap kelompok Buruh Migran disumbawa
9.    Segerah memberikan bantuan kepada seluruh mantan Buruh Migran Sumbawa sebagai bentuk pembangunan dan peningkatan ekonomi bagi para  TKI.

Sumbawa Besar, 01 Mei 2012

tertanda
Korlap


UCUP SUPRATMAN

Buruh Gresik Merayakan Hari Buruh Internasional


Sekitar 750 massa aksi yang tergabung dalam SPBI-KASBI Gresik turun ke jalan memperingati hari buruh Internasional 1 mei 2012. Aksi dimulai di depan gerbang PT. Panalux Multi Top jam 7 pagi dan bergerak menuju Pemkab Kab. Gresik. Aksi dimulai dengan blokade Jalan Manyar didepan gerbang Panalux selama setengah jam. Hal ini dilakukan karena hingga saat ini pihak pengusaha Panalux belum mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan persoalan normatif buruh Panalux dan pihak Pengawasan Disnaker pun terkesan lamban dalam menindak lanjuti pelanggaran hak-hak normatif yang telah dilaporkan SPBI-KASBI sejak tahun 2010. Massa bergerak dengan berkonvoi, kemudian sesampai di PT. Liku Telaga massa turun dari kendaraan dan berjalan kaki dengan membawa spanduk yang berisikan tuntutan dan poster. SPBI-KASBI gresik dengan tegas menolak sistem kerja kontrak dan out sourcing. Massa aksi berjalan kaki hingga PT Karunia Alam Segar penghasil Mie Sedap, sesampai di pertigaan Tenger, massa kembali menaiki kendaraan dan bergerak menuju perempatan Petrokimia dan sesampai di PT. Bintang Pelajar massa kembali berjalan hingga tepat di tengah-tengah perempatan Petro dan melakukan blokade jalan selama 1 jam. Dan kembali bergerak menuju ke perlimaan Petrokimia dan melakukan blokade lagi setengah jam. Kemudian bergerak menuju ke perempatan kebomas menuju ke Indro dan melewati PT. Wilmar nabati. Dan menuju ke kawasan industri segoro madu kemudian menuju Pemkab. Tiba di pemkab jam 12.30 siang hari.

Datangi DPRD, Ribuan Massa KASBI Tuntut Hapuskan Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing

Satu Mei selalu menjadi hari yang bersejarah bagi kaum buruh di dunia. Hari dimana perjuangan kaum buruh kembali dikumandangkan manakala tuntutan-tuntutan normative buruh yang sejak satu abad lalu disuarakan ternyata belum semua terpnuhi saat ini.

Di Prambanan, Klaten sejak pukul 06.00 WIB massa Serikat Pekerja SC Enterprises, KASBI  melakukan sweeping di depan pabrik PT SC Enterprises. Sweeping dilakukan oleh puluhan anggota Barisan Merah (BARA) KASBI yang menjaga gerbang pabrik agar para buruh tidak masuk kerja dan berkumpul di halaman pabrik. Lebih dari seribu buruh kemudian berhasil dikumpulkan dan semuanya menyetujui untuk tidak masuk kerja dan bergabung dengan massa aksi. Dengan penuh semangat, para buruh yang mayoritas perempuan muda ini ikut mendengarkan orasi-orasi dan meneriakkan yel-yel di depan pabrik. Beberapa diantaranya menggelar poster berisi tuntutan, seperti “Hapuskan Sistem Kerja dan Outsourcing”, “Bayarkan Upah Lembur”. Semangat yang luar biasa dari para buruh salah satunya dikarenakan perusahaan sampai saat ini tidak memenuhi tuntutan para buruh yang sejak bulan April disuarakan bahkan sudah melewati bipartite namun perusahaan belum melaksanakan hasil bipartite tersebut.

Sekitar pukul 08.00 WIB, massa kemudian mulai bergerak meninggalkan pabrik menggunakan ratusan sepeda motor dan 2 buah truk. Massa melakukan konvoi menuju Gedung DPRD Klaten. Konvoi seribu buruh ini mendapat perhatian dari seluruh masyarakat yang berada di sepanjang jalan. Sesampai di Gedung DPRD, 11 perwakilan dari SP SC Enterprises dan KASBI kemudian masuk ke dalam untuk melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kab Klaten.

Dalam audiensi yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kab Klaten, perwakilan buruh menyampaikan surat aduan terkait pelanggaran hokum yang dilakukan oleh manajemen PT SC Enterprises. Beberapa bentuk pelanggaran hokum yang diadukan antara lain; perusahaan melakukan pemaksaan terhadap buruh untuk lembur dan tanpa dibayar sesuai aturan di Undang-undang, perusahaan melarang buruh berserikat, perusahaan memberlakukan sistem kerja kontrak padahal dilihat dari jenis dan sifat produksi seharusnya PT SC enterprises tidak menggunakan sistem kerja kontrak. Selama kurang lebih 1 jam melakukan audiensi akhirnya Komisi IV mengambil keputusan akan memanggil manajemen PT SC Enterprises untuk mengklarifikasi aduan dari SP SC Enterprises.

Dari Gedung DPRD Klaten, ribuan massa dengan dikawal kepolisian melanjutkan perjalanan dengan konvoi sepeda motor dan truk menuju Yogyakarta untuk bergabung dengan massa Komite Rakyat Bersatu yang sudah menunggu di parkiran MC Donald Yogyakarta.

Selain dari Prambanan, serikat anggota buruh KASBI yang lain yaitu Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) cabang Ambarukmo Plaza dan Serikat Buruh Jaya Readymix (SBJR) memulai aksi Hari Buruh di depan Ambarukmo Plaza. Pukul 09.00 WIB, massa mulai melakukan orasi di depan Ambarukmo Plaza. Beberapa hal yang disampaikan antara lain mengenai tuntutan SPCI untuk melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Setelah dua jam orasi, massa SPCI dan SBJR kemudian konvoi menuju Mc Donald dan bergabung dengan massa Komite Rakyat Bersatu untuk selanjutnya menunggu massa KASBI dari Klaten.

Sekitar pukul 12.00 WIB, seluruh massa Komite Rakyat Bersatu sudah berkumpul di Parkiran Mc Donald dan kemudian berbaris rapi untuk melanjutkan aksi dengan long march menuju Titik Nol Km Yogyakarta. Barisan terdepan, sekitar 15 pasukan BARA KASBI menjadi barisan pelopor, diikuti oleh barisab spanduk, barisan bendera dan diikuti massa aksi.

Pernyataan Sikap Bersama Hari Buruh di Polman

Komite Penyelamat Organisasi_Perhimpunan Rakyat Pekerja Polman (KPO-PRP POLMAN), Sentra Gerakan Progresif (SERGAP), Aliansi Jurnalis  Indonesia (AJI)Dan  Forum Komunikasi Siswa Progresif (FKSP)

Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan krisis bangsa lainnya tidak pernah lepas dari krisis  global yang saat ini tengah menghajar sebagian besar negara-negara kapitalis maju akibat membusuknya sistem kapitalisme yang sedang mencari  jalan keluar melalui dominasi pasar dan menggerakkan kembali perputaran modal dengan menciptakan perang. Penjajahan gaya baru dipertontonkan oleh negara-negara kapitalis secara vulgar melalui agen-agen mereka IMF, WTO, World Bank, maka dengan dalih memberi bantuan berupa dana segar kepada negara yang sedang kolaps sekan-akan melegitimasi campur tangan mereka dalam urusan kebijakan ekonomi politik yang akhirnya akan menghamba kepada kepentingan modal. Hal utama yang akan dilakukan oleh para kapitalis adalah mencari penjaga modal yang akan menjadi kaki tangan mereka dengan memproduksi berbagai kebijakan-kebijakan yang anti rakyat.

Di bawah pemerintahan boneka Sby-Budiono, kesejahteraan rakyat sangat jauh dari harapan. Apalagi mau membawa Indonesia ini keluar dari krisis. Kita lihat saja, kebijakan ekomoni politiknya, sangat terlihat keberpihakannya terhadap para pengusaha korup. Mulai dari pencabutan semua subsidi rakyat, sistem perundang-undangannya, sampai penjualan aset-aset negara ini.
Ketidakjelasan arah, kemudian rakyat menilai lebih baik kembali ke jaman Orde Baru. Harga-harga masih murah, tidak ada rasa takut. Semua sepertinya aman, hidup rasanya lebih mudah. Kaum buruh dan rakyat lainnya harus hati-hati, pandangan ini menyesatkan. Krisis ekonomi yang kita alami sekarang adalah hasil dari rejim Soeharto yang mengundang imperialis asing masuk ke Indonesia. Pembangunan omong kosong yang hanya menggembungkan Soeharto punya kantong!  Kata siapa jaman Soeharto aman? kaum miskin kota yang digusur paksa (kadang pakai senapan dan peluru) untuk pembuatan jalan, rakyat dirampas tanahnya untuk pembangunan lapangan golf, kaum buruh dibungkam (tentunya masih ingat nasib Marsinah yang dibunuh oleh pemerintahan Soeharto karena memperjuangkan hak-haknya), tidak ada kebebasan pers untuk mengungkap kenyataan adalah bukti-bukti nyata yang tidak bisa dipungkiri. Ingat, rakyat pada masa itu tidak boleh bebas bicara. Bila kaki rakyat diinjak Partai yg Berkuasa saat itu dan Tentara, lebih baik diam daripada nyawa melayang. Satu persatu perlawanan rakyat dibungkam dengan pembantaian rakyat. Ingat kasus Tanjung Priuk, ingat Trisakti, Lampung, 27 Juli, dll.
Sebuah pertanyaan akan muncul dalam kepala kaum buruh dan rakyat lainnya, kenapa Presiden, Kabinet, sudah berganti-ganti, tetapi kok perubahan dan kesejahteraan tidak muncul? Jawabannya adalah karena produktivitas nasional baik sektor swasta maupun negara mengalami kehancuran. Elit politik di parlemen dan di pemerintahan tidak satupun yang mau dan mampu memenuhi tuntutan kita. Mereka tidak mampu menyediakan syarat-syarat bagi meningkatnya produktivitas nasional. Terbukti mereka malah memperdalam krisis yang kita alami. Mereka menjual aset-aset yang seharusnya dipergunakan untuk mensejahterakan kita, sambil mengutip uang mencalokan aset-aset rakyat tersebut. Kemudian, apakah kita akan membiarkan penjajah Imperialisme yang menguasai Republik ini, sehingga mereka dengan bebas dapat menggunduli hutan, memeras keringat kaum buruh dengan upah murah, menghisap habis ladang emas kita, yang semua keuntungan akan mereka bawa ke kas negara mereka masing-masing.

Yang rakyat lakukan sekarang ini adalah membangun persatuan dan kekuatan rakyat sendiri. Persatuan ini harus kita kuatkan dan luaskan supaya menjadi alat perjuangan rakyat yang semakin ampuh dengan membangun sekretariat-sekretariatnya sebagai tempat menyatukan. Bicarakan masalah-masalah penjajahan yang saat ini dihadapi dan pemecahannya bersama-sama di sekretariat-sekretariat. Rancang aksi-aksi bersama di sekretariat-sekretariat melawan penindasan yang saat ini dialami oleh seluruh sektor masyarakat, yang akan menyatukan diantara semua persatuan yang berbeda itu adalah kepentingannya untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh penjajah dan bonekanya.

Momentum 1 Mei 2012 ini, kami secara tegas membuat garis demarkasi terhadap rezim secara nasional dan daerah, dengan menuntut:
1.    Gulingkan Rezim Boneka Imperialis SBY_B OEDIONO, bentuk pemerintahan alternatif
2.    Tolak Kebijakan Penjajash Neoliberalisme (privatisasi, cabut subsidi rakyat, menjual aset Negara,dll)
3.    Naikkan Upah 100% bagi buruh
4.    Tolak Produk Undang-Undang Anti Demokrasi RUU PT yg merugikan mahasiswa
5.    Adili dan Sita Harta Koruptor untuk Subsidi Rakyat
6.    Modal, dan teknologi pertanian murah – modern dan mekanisme Mapalus untuk kaum Tani
7.    Pendidikan Gratis, Ilmiah, dan Demokratis untuk Rakyat
8.    Kesehatan Gratis untuk Rakyat
9.    Stop Pengrusakan Lingkungan dengan dalih Pembangunan
10.  Stop Penggusuran Tanah Rakyat, Kembalikan tanah rakyat yang dirampas oleh negara dan swasta.
11.  Tolak Penggusuran Pedagang Kaki Lima

Polman, 1 Mei 2012

RAKYAT BERSATU LAWAN Neoliberalisme!!!
RAKYAT BERSATU LAWAN REJIM BONEKA Neoliberalisme!!!
BERSATU BENTUK PEMERINTAHAN DARI, OLEH, UNTUK RAKYAT MISKIN!!!

Lawan Kapitalisme - Imperialisme, Naikan Upah Buruh, Tanah - Pendidikan dan Kesehatan Gratis, Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM

Perjuangan untuk melawan penindasan sejatinya tidak lagi terkotak kotak dan mengangkat isu isu sektoral semata (contohnya; buruh berjuang untuk kepentingan atau isu yang berkaitan dengan buruh saja, tani berjuang untuk kepentingan pertanian saja, mahasiswa berjuang untuk kepentingan pendidikan saja, kaum miskin kota berjuang untuk kesejahteraan kaum miskin kota saja) tetapi semua sector rakyat tersebut baik Buruh, Tani, Mahasiswa, Kaum Miskin kota harus bersatu dan berjuang bersama sama merebut demokrasi untuk tatanan kehidupan yang lebih baik.

Sebagaimana kita ketahui 1 Mei atau yang lebih dikenal dengan istilah M Day atau HARI BURUH SEDUNIA merupakan hari bersejarah dan kemenangan bukan hanya bagi buruh tetapi seluruh umat manusia di dunia karena telah terjadi perbaikan sistem tatanan kehidupan yang lebih baik. Maka KONSOLIDASI BURUH RAKYAT INDONESIA (KBRI) yang beranggotan KPO PRP MEDAN, KASBI Sumut, PPBI Medan, SPCI, SEKAR WILMAR, PPRM Sumut, Perempuan Mahardhika Sumut, L-Kesra Pusat, GEMADEN, BARMAS,  F D M, I M M, BEM FE UMA, L M I, PARI, KIRAB, GN GAK HAM, ICMI Muda Sumut, Kelompok Petani 71-79, HPPLKN, Kelompok Tani Selambo, Jas Merah, Kelompok Maju Bersama Rakorba,) bersama sama melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 01 Mei 2012 untuk merayakan M Day tidak seperti kebanyakan elemen/organ dan serikat buruh yang ada di Sumut yang lebih memilih untuk berjoget ria di lapangan Merdeka Medan bersama pemerintahan Sumut.

Kita menyadari belum saatnya kita berjoget ria merayakan M Day sementara Rakyat (buruh, Tani, Mahasiswa dan Kaum Miskin Kota) masih tertindas karena belum mendapatkan kehidupan yang layak di negeri ini bahkan masih harus diperhadapkan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan BBM dan mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan, buruh dieksploitasi dengan polotik upah murah, sitem kerja kontrak dan outsorching bahkan harian Lepas (harlep), union busting (pemberangusan serikat), PHK sepihak dan semena mena oleh perusahaan, tidak adanya jaminan untuk buruh migran, dan masih banyak lagi persoalan rakyat lainnya lainnya.

Aksi turun ke jalan KONSOLIDASI BURUH RAKYAT INDONESIA (KBRI) mengangkat Grand Isu
LAWAN KAPITALISME – IMPERIALISME, NAIKAN UPAH BURUH, TANAH – PENDIDIKAN & KESEHATAN GRATIS UNTUK DAN RAKYAT TOLAK KENAIKAN HARGA BBMdan menuntut :

  1. Buruh :

1.      Tetapkan 1 Mei menjadi hari libur nasional
2.      Tolak & hapus outsorching, sistem kerja kontrak, harian lepas.
3.      Hentikan dan lawan pemberangusan serikat buruh (union busting).
4.      Implementasikan hak-hak buruh perempuan.
5.      Lawan politik upah murah.
6.      Bubarkan dewan pengupahan daerah dan bentuk dewan pegupahan daerah yang independen yang benar-benar pro terhadap nasib buruh B. Tani :

  1. Tani :

1.      Tanah untuk rakyat, bukan untuk kaum pemodal (pengusaha).
2.      Kembalikan & distribusikan tanah yang dirampas oleh perkebunan negara (PTPN), perkebunan swasta & perkebunan asing.
3.      Turunkan harga pupuk & alat-alat pertanian.
4.      Wujudkan agibisnis dan agro industri yang baik bagi pertanian rakyat.l
5.      Tangkap & adili preman serta mafia tanah  (Usman alias Akiong, Anto keing, Tamin Sukardi, Mujianto, Alex Ketaren, Samsul Sianturi) yang merampas & memperjual-belikan tanah negara Eks HGU PTPN II.
6.      Tolak jual beli bangunan dan tanah eks HGU PTPN II di wilayah Helvetia, Marendal I, Dagang Kerawan, Selambo & Pagar Merbau.
7.      Realisasikan tim penyuluh pertanian di berbagai daerah.
8.      Kembalikan tanah rakyat yang dirampas perkebunan negara PTP IX – PTPN II Pagar Merbau dari tahun 1965 yang berada di Pasar 9 gg. Tebu Pasar Miring Deli Serdang.
9.      Selesaikan segera ganti rugi atas tanah masyarakat Desa Naga Kesiangan seluas 254,33 Ha, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Vs PTPN IV.
10.  Usut tuntas pelaku penganiayaan, pengeroyokan, pemukulan dan penculikan terhadap Syaifal Bahri yang dilakukan Jurek Cs.
11.  Bebas murnikan Eko Sofianto, Senja dkk yang telah dikriminalisasi oleh mafia tanah (Anto Keling).
12.   Hentikan kriminalisasi terhadap kaum tani

  1. Mahasiswa :

1.      Tolak Komersialisasi & Privatisasi pendidikan.
2.      Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan.
3.      Tolak RUU Perguruan Tinggi (RUU PT).
4.      Realisasikan 20% anggaran pendidikan dari APBN & APBD.
5.      Berikan hak dan kebebasan untuk berorganisasi di dalam kampus.

  1. Kesehatan :
1.      Realisasikan kesehatan gratis, layak, berkualitas & bertekhnologi modern untuk rakyat.
2.      Tolak JPKMS & berlakukan Jaminan Kesehatan di daerah yang setara dengan JAMKESMAS.
3.      Tutup izin operasional rumah sakit yang menolak dan menelantarkan pasien miskin.

  1. Perempuan :
1.      Hentikan kekerasan, intimidasi, pemerkosaan & pelecehan seksual terhadap kaum perempuan.
2.      50 % kuota bagi perempuan di lapangan publik.
3.      Perempuan keluar rumah – bangun organisasi perempuan yang progressif, mandiri & militan.

  1. Umum :

1.      Turunkan harga sembako.
2.      Perumahan murah, layak, berkualitas & air bersih untuk rakyat.
3.      Usut tuntas pelaku pelanggaran HAM dari peristiwa 65,Malari,Tg.PrioK,Semanggi,Trisakti,dsbnya.
4.      Bangun kembali tempat ibadah/Masjid yang dirusak oleh kaum pemodal/pengusaha.
5.      Usut tuntas oknum TNI yang melakukan pemukulan terhadap wartawan pada saat meliput aksi Komite Tani Menggugat di depan Kantor Pos Medan.
6.      Usut tuntas pembubaran paksa aksi Komite Tani Menggugat yang dilakukan TNI pada saat kedatangan Wakil Presiden Boediono.
7.      Bubarkan Komando Teritorial & kembalikan TNI ke Barak.

Aksi dimulai dengan melakukan Sweeping di Carrefour Medan Citra Padang Bulan dan Carrefour Medan Fair untuk mengajak kawan kawan buruh turun bersama ke jalan merayakan M day, kemudian massa aksi berkumpul dan melakukan orasi di depan Stasion TVRI Medan kemdian bergerak menuju Lapangan merdeka Medan untuk mengkampayekan bahwa tidak saatnya M Day dirayakan dengan berjoget ria dengan pemerintah karena kondisi rakyat dengan pemerintah saat ini adalah bagaikan air dengan minyak yang tidak bisa menyatu yang mana kebijakan pemerintah belum mampu membuat rakyat sejahtera dan banyak produk hukum di negeri ini yang belum berpihak kepada rakyat maka M Day adalah moment bagi kita untuk berjuang menuntut kesejateraan rakyat.

Dari lapangan Merdeka Medan, massa aksi bergerak menuju Plaza Uniland dan memblokade jalan di pusat Kapitalisme, Imprealisme dan Neoliberalisme di kota Medan tersebut sehingga mengakibatkan kemacetan panjang dan setelah melakukan orasi dan bakar ban kemudian massa aksi bergerak menuju kediaman Konjen Amerika yang berada di jalan Walikota Medan, di depan kediaman Konjen Amerika Medan massa aksi kembali melakukan orasi dan aksi bakar ban, boneka monyet yang merupakan simbol bahwa rejim yang berkuasa saat ini adalah boneka Negara barat khususnya Amerika, dan tanpa di duga aparat kepolisian yang awalnya hanya beberapa orang tiba tiba bertambah banyak dan memadamkan sisa ban yang dibakar massa aksi. Dari Kediaman Konjen Amerika massa aksi membubarkan diri dan pulang ke rumah masing masing.

Sosialisme adalah jalan sejati pembebasan Rakyat Pekerja dan Seruan kepada semua sektor rakyat; buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota mari bersatu bangun partai kelas pekerja, agar kesejateraan pun menjadi milik bersama.