Seorang TKI Dipancung di Depan Istana Negara

Selasa, 05 Juli 2011

Sore (04/07/2011), langit di atas Istana Negara masih kelabu sehabis mengucurkan hujan tak seberapa deras. Langit kelabu di atas ‘singgasana’ SBY itu mungkin menyiratkan warna kelabu pula pada jutaan warga negeri ini yang terpaksa ke negeri orang untuk mengadu nasib. Ya, para TKI atau buruh migran kita di tengah-tengah harapan kesejahteraan memang mesti menghadapi deraan siksa, pelecehan, pemerkosaan, pemerasan, dan terakhir, pemancungan. Sungguh miris!

Suasana itulah yang hendak digambarkan dalam aksi yang diselenggarakan sejumlah orang dari berbagai organisasi persis di depan pusat kekuasaan negeri ini. Puluhan orang dari KPO-PRP, Konfederasi KASBI, Konfederasi Sindikalis Nusantara, dan Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia (Sebumi), memeragakan nasib TKI dalam aksi teatrikal yang menarik dan mengaduk-aduk emosi.

Seorang yang digambarkan sebagai TKI melakukan tugas-tugas rumah tetangga. Namun dirinya tidak tenang melakukan pekerjaannya karena selalu diganggu oleh majikannya sendiri. Setelah tidak tahan disiksa dan dikata-katai, si TKI balik melawan majikan. Episode pun bertambah runyam, karena si majikan tidak terima dan balas melaporkan TKI ke pemerintahan setempat. Lalu jatuhlah vonis: dipancung.

Algojo kekar pun datang dengan pedang besarnya. Si TKI dipaksa tunduk dan dipasang lehernya di alat pemancungan. Pedang gada pun mengayun ke arah leher TKI, dan, craakkk! Kepala hitam dengan bagian bawahnya berlumur warna merah menggelinding. Si algojo lalu memungut kepala buatan itu dan menentengnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Di bagian lain, sejumlah orang yang memerankan presiden RI, menaker, Kemlu, BNP2TKI, PJTKI, saling menyalahkan dan berusaha lepas tangan atas dipancungnya TKI. Pertunjukan teatrikal ini sempat terhenti karena ulah aparat kepolisian yang mencoba menghentikan aksi ini. Mereka menilai peserta aksi melanggar marka jalan, yang sebenarnya tidak terlihat karena memang tidak ada garis penandanya. Keributan ini tidak berlangsung lama dan teatrikal pun dilanjutkan kembali.

Setelah aksi teatrikal usai, peserta aksi berbari memanjang dan menudingkan tangan ke arah Istana, “SBY gagal lindungi TKI!” ucap mereka bebarengan. Beberapa saat kemudian, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib (jxm).

1 komentar:

ndeso Indonesia mengatakan...

apakah mesti dicari solusi nya..bagaimana mencegah TKI bekerja di negeri orang asing?

Posting Komentar