Peringatan Satu Tahun Kasus Pelanggaran HAM Di Kampus UNASMAN Polewali Mandar

Rabu, 18 Januari 2012

Satu tahun tragedi sudah berlalu. Tragedi yang terjadi didepan kampus Unasman dimana salah satu dosen tewas yang mengakibatkan melayangnya nyawa korban akibat timah panas yang bersarang dileher korban. Tragedi ini tentu mengundang bayak simpati dari kalangan masyarakat terutama mahasiswa Polewali Mandar. Sebut saja KPO PRP-POLMAN, PMII Cabang POLMAN dan JGMK Cabang POLMAN yang menghimpun dirinya dalam sebuah front bernama KONTRA. Tentunya perjalanan yang cukup melelahkan ini banyak rintangan yang tak henti-hentinya datang silih berganti. Perjalanan panjang selama satu tahun yang dibangun dari sebuah ideologi kerakyatan selama 1 tahun lamanya tidak akan pernah surut. Untuk itu KONTRA sampai hari ini masih utuh dalam mengawal kasus pelanggaran HAM tanggal13 januari 2011 lalu.
Kasus pelanggaran yang dilakukan oleh aparat birokrasi itu menjadi sebuah gambaran besar hari ini bahwa negara kita memang menganut sistem represif. Dimana represi sebagai sebuah jalan untuk menyelesaikan perkara. Mari kita melihat kasus pelanggaran HAM masa lalu, bagaimana kasus Munir, Marsinah dan ratusan aktivis yang hilang. Kasus tersebut menjadi sebuah gambaran bahwa Orde Baru Jilid Dua kini kembali lagi kepangkuhan ibu pertiwi indonesia.
Inilah yang dituntut oleh KONTRA meskipun telah satu tahun berkecimpung mengawal kasus tersebut hasil yang didapat belum sampai kepada apa yang kita harapkan. Namun demikian perkembangan sudah mulai terlihat pada tanggal 13 januari 2012. KONTRA menunjukkan kuku taringnya kembali lewat aksi di gedung DPRD dengan strategi dan taktik yang lebih maju dari sebelumnya. Disamping itu mempertanyakan kasus pelanggaran berat pada peristiwa tersebut.
Dengan kekuatan sekitar seratus orang di depan DPRD Polewali Mandar massa KONTRA sempat membakar ban. Dimana sebelumnya menempuh jarak sekitar 4 kilometer yang diisi dengan aksi teatrikal serta orasi di Pasar Sentral dan gedung Pengadilan Negeri Polewali Mandar. Di PN Polewali Mandar massa KONTRA menuntut pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya karena telah menghilangkan nyawa korban sesuai dengan hukum yang berlaku dinegeri ini.
Meskipun perjalanan panjang yang menguras tenaga tapi jiwa dan semangat masih tetap membara. Hal ini terbukti ketika tiba di kantor DPRD kawan-kawan masih tetap terus menuntut hasil kerja nyata yang dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk oleh DPRD Polman yakni TCT (Tim Cepat Tanggap) karena selama ini tim tersebut tidak serius menangani kasus tersebut. Meskipun DPRD telah memaparkan penjelasannya namun massa KONTRA tetap kekonsistenan akan mengawal kasus tersebut. (achi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar