Lawan Kapitalisme - Imperialisme, Naikan Upah Buruh, Tanah - Pendidikan dan Kesehatan Gratis, Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM

Selasa, 15 Mei 2012

Perjuangan untuk melawan penindasan sejatinya tidak lagi terkotak kotak dan mengangkat isu isu sektoral semata (contohnya; buruh berjuang untuk kepentingan atau isu yang berkaitan dengan buruh saja, tani berjuang untuk kepentingan pertanian saja, mahasiswa berjuang untuk kepentingan pendidikan saja, kaum miskin kota berjuang untuk kesejahteraan kaum miskin kota saja) tetapi semua sector rakyat tersebut baik Buruh, Tani, Mahasiswa, Kaum Miskin kota harus bersatu dan berjuang bersama sama merebut demokrasi untuk tatanan kehidupan yang lebih baik.

Sebagaimana kita ketahui 1 Mei atau yang lebih dikenal dengan istilah M Day atau HARI BURUH SEDUNIA merupakan hari bersejarah dan kemenangan bukan hanya bagi buruh tetapi seluruh umat manusia di dunia karena telah terjadi perbaikan sistem tatanan kehidupan yang lebih baik. Maka KONSOLIDASI BURUH RAKYAT INDONESIA (KBRI) yang beranggotan KPO PRP MEDAN, KASBI Sumut, PPBI Medan, SPCI, SEKAR WILMAR, PPRM Sumut, Perempuan Mahardhika Sumut, L-Kesra Pusat, GEMADEN, BARMAS,  F D M, I M M, BEM FE UMA, L M I, PARI, KIRAB, GN GAK HAM, ICMI Muda Sumut, Kelompok Petani 71-79, HPPLKN, Kelompok Tani Selambo, Jas Merah, Kelompok Maju Bersama Rakorba,) bersama sama melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 01 Mei 2012 untuk merayakan M Day tidak seperti kebanyakan elemen/organ dan serikat buruh yang ada di Sumut yang lebih memilih untuk berjoget ria di lapangan Merdeka Medan bersama pemerintahan Sumut.

Kita menyadari belum saatnya kita berjoget ria merayakan M Day sementara Rakyat (buruh, Tani, Mahasiswa dan Kaum Miskin Kota) masih tertindas karena belum mendapatkan kehidupan yang layak di negeri ini bahkan masih harus diperhadapkan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan BBM dan mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan, buruh dieksploitasi dengan polotik upah murah, sitem kerja kontrak dan outsorching bahkan harian Lepas (harlep), union busting (pemberangusan serikat), PHK sepihak dan semena mena oleh perusahaan, tidak adanya jaminan untuk buruh migran, dan masih banyak lagi persoalan rakyat lainnya lainnya.

Aksi turun ke jalan KONSOLIDASI BURUH RAKYAT INDONESIA (KBRI) mengangkat Grand Isu
LAWAN KAPITALISME – IMPERIALISME, NAIKAN UPAH BURUH, TANAH – PENDIDIKAN & KESEHATAN GRATIS UNTUK DAN RAKYAT TOLAK KENAIKAN HARGA BBMdan menuntut :

  1. Buruh :

1.      Tetapkan 1 Mei menjadi hari libur nasional
2.      Tolak & hapus outsorching, sistem kerja kontrak, harian lepas.
3.      Hentikan dan lawan pemberangusan serikat buruh (union busting).
4.      Implementasikan hak-hak buruh perempuan.
5.      Lawan politik upah murah.
6.      Bubarkan dewan pengupahan daerah dan bentuk dewan pegupahan daerah yang independen yang benar-benar pro terhadap nasib buruh B. Tani :

  1. Tani :

1.      Tanah untuk rakyat, bukan untuk kaum pemodal (pengusaha).
2.      Kembalikan & distribusikan tanah yang dirampas oleh perkebunan negara (PTPN), perkebunan swasta & perkebunan asing.
3.      Turunkan harga pupuk & alat-alat pertanian.
4.      Wujudkan agibisnis dan agro industri yang baik bagi pertanian rakyat.l
5.      Tangkap & adili preman serta mafia tanah  (Usman alias Akiong, Anto keing, Tamin Sukardi, Mujianto, Alex Ketaren, Samsul Sianturi) yang merampas & memperjual-belikan tanah negara Eks HGU PTPN II.
6.      Tolak jual beli bangunan dan tanah eks HGU PTPN II di wilayah Helvetia, Marendal I, Dagang Kerawan, Selambo & Pagar Merbau.
7.      Realisasikan tim penyuluh pertanian di berbagai daerah.
8.      Kembalikan tanah rakyat yang dirampas perkebunan negara PTP IX – PTPN II Pagar Merbau dari tahun 1965 yang berada di Pasar 9 gg. Tebu Pasar Miring Deli Serdang.
9.      Selesaikan segera ganti rugi atas tanah masyarakat Desa Naga Kesiangan seluas 254,33 Ha, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Vs PTPN IV.
10.  Usut tuntas pelaku penganiayaan, pengeroyokan, pemukulan dan penculikan terhadap Syaifal Bahri yang dilakukan Jurek Cs.
11.  Bebas murnikan Eko Sofianto, Senja dkk yang telah dikriminalisasi oleh mafia tanah (Anto Keling).
12.   Hentikan kriminalisasi terhadap kaum tani

  1. Mahasiswa :

1.      Tolak Komersialisasi & Privatisasi pendidikan.
2.      Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan.
3.      Tolak RUU Perguruan Tinggi (RUU PT).
4.      Realisasikan 20% anggaran pendidikan dari APBN & APBD.
5.      Berikan hak dan kebebasan untuk berorganisasi di dalam kampus.

  1. Kesehatan :
1.      Realisasikan kesehatan gratis, layak, berkualitas & bertekhnologi modern untuk rakyat.
2.      Tolak JPKMS & berlakukan Jaminan Kesehatan di daerah yang setara dengan JAMKESMAS.
3.      Tutup izin operasional rumah sakit yang menolak dan menelantarkan pasien miskin.

  1. Perempuan :
1.      Hentikan kekerasan, intimidasi, pemerkosaan & pelecehan seksual terhadap kaum perempuan.
2.      50 % kuota bagi perempuan di lapangan publik.
3.      Perempuan keluar rumah – bangun organisasi perempuan yang progressif, mandiri & militan.

  1. Umum :

1.      Turunkan harga sembako.
2.      Perumahan murah, layak, berkualitas & air bersih untuk rakyat.
3.      Usut tuntas pelaku pelanggaran HAM dari peristiwa 65,Malari,Tg.PrioK,Semanggi,Trisakti,dsbnya.
4.      Bangun kembali tempat ibadah/Masjid yang dirusak oleh kaum pemodal/pengusaha.
5.      Usut tuntas oknum TNI yang melakukan pemukulan terhadap wartawan pada saat meliput aksi Komite Tani Menggugat di depan Kantor Pos Medan.
6.      Usut tuntas pembubaran paksa aksi Komite Tani Menggugat yang dilakukan TNI pada saat kedatangan Wakil Presiden Boediono.
7.      Bubarkan Komando Teritorial & kembalikan TNI ke Barak.

Aksi dimulai dengan melakukan Sweeping di Carrefour Medan Citra Padang Bulan dan Carrefour Medan Fair untuk mengajak kawan kawan buruh turun bersama ke jalan merayakan M day, kemudian massa aksi berkumpul dan melakukan orasi di depan Stasion TVRI Medan kemdian bergerak menuju Lapangan merdeka Medan untuk mengkampayekan bahwa tidak saatnya M Day dirayakan dengan berjoget ria dengan pemerintah karena kondisi rakyat dengan pemerintah saat ini adalah bagaikan air dengan minyak yang tidak bisa menyatu yang mana kebijakan pemerintah belum mampu membuat rakyat sejahtera dan banyak produk hukum di negeri ini yang belum berpihak kepada rakyat maka M Day adalah moment bagi kita untuk berjuang menuntut kesejateraan rakyat.

Dari lapangan Merdeka Medan, massa aksi bergerak menuju Plaza Uniland dan memblokade jalan di pusat Kapitalisme, Imprealisme dan Neoliberalisme di kota Medan tersebut sehingga mengakibatkan kemacetan panjang dan setelah melakukan orasi dan bakar ban kemudian massa aksi bergerak menuju kediaman Konjen Amerika yang berada di jalan Walikota Medan, di depan kediaman Konjen Amerika Medan massa aksi kembali melakukan orasi dan aksi bakar ban, boneka monyet yang merupakan simbol bahwa rejim yang berkuasa saat ini adalah boneka Negara barat khususnya Amerika, dan tanpa di duga aparat kepolisian yang awalnya hanya beberapa orang tiba tiba bertambah banyak dan memadamkan sisa ban yang dibakar massa aksi. Dari Kediaman Konjen Amerika massa aksi membubarkan diri dan pulang ke rumah masing masing.

Sosialisme adalah jalan sejati pembebasan Rakyat Pekerja dan Seruan kepada semua sektor rakyat; buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota mari bersatu bangun partai kelas pekerja, agar kesejateraan pun menjadi milik bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar