Pernyataan Sikap Front Perjuangan Rakyat (FORAT) Sumbawa

Sabtu, 07 April 2012

Lawan Sistem  Neolibaralisme karena tidak berpihak pada Rakyat
Gagalkan KEnaikan harga BBM.
Hidup Mahasiswa…!Hidup Pemuda…!
Hidup Petani…!  Hidup Nelayan…!
Hidup Kaum Perempuan….!
Hidup dan bangkitlah seluruh Rakyat Pekerja Indonesia…!
Ass.war, wab..


Indonesia merupakan Negara yang cukup kaya diantara banyak Negara lainnya didunia, hal ini dapat kita lihat secara bersama-sama dengan  berbagai sumber daya Alam yang berlimpah di Negeri ini, termasuk mempunyai potensi kekayaan Minyak dan gas Bumi, bahkan kekayaan Migas  Indonesia termasuk dalam anka 5 besar  yaitu memiliki sedikitnya 329 Blok/Sumber Migas dengan lahan seluas 95 juta hektar (separuh luas daratan Indonesia) dengan cadangan minyak yang diperkirakan mencapai 250 sampai dengan 300 miliar barel (Setara dengan Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di dunia saat ini) Indonesia dengan total produksi minyak mentah hari ini mencapai hampir 1 juta barel atau 159 liter per hari. Namun sekitar 70 persen hingga 90 persennya dikuasai oleh perusahaan asing. Demikian yang dijual ke dalam negeripun, di batasi hanya 15 % dari total produksi, itupun pemerintah harus membeli dengan harga Internasional yang lebih tinggi selama 60 bulan padahal minyak tersebut berasal dari Negeri  kita Indonesia  tercinta. Secara khusus dalam hal kebijakan energi, UU No 22 Tahun 2001 tentang Migas yang menyerahkan mekanisme pengelolaan Minyak dan Gas Bumi ke pasar bebas alias pemilik Modal Asing.
Artinya, bahwa yang terjadi setiap tahapan pemimpin dan rezim yang berkuasa di Negeri ini, selalu berkeinginan keras dalam menaikkan harga BBM, sehingga hal ini merupakan wujud dari sistem Neolibralisme serta kekuasaan yang koorporat dengan pemilik Modal, dan targisnya pemimpin negeri ini dengan sistem Neolibralisme tetap akan  tunduk dihadapan para pemilik modal asing dibandingkan kepentingan rakyatnya sendiri.

Rezim SBY-Budiono saat ini yang berencana menaikan harga BBM juga merupakan perpanjangan tangan dari pemilik Modal asing, rencana Kebijakan yang merugikan rakyat tersebut telah mendapat penolakan diberbagai belahan negeri ini, tapi justru rakyat dijadikan Korban kekerasan dari aparat Negara dalam melanggengkan sistem Neolibaralisme,…..bahkan tragisnya sudah banyak rakyat yang menjadi korban, ternyata masih Bersihkeras dan memaksakan kehendak untuk Menaikkan harga BBM.padahal harga Minyak dunia terahir ini sudah mulai menurun,  bulan januari lalu berkisar  US$.128,00 dan sekarang ini menjadi sebesar US$.106,74 per-Barel, akan tetapi Rezim tetap mementingkan para Pemilik Modal.

Inilah sebuah relaitas dan berbagai persoalan yang terjadi ditengah rakyat ketika Rencana Kebijakan tersebut atau harga BBM dinaikkan, maka akan berdampak  pada berbagai sector rakyat, dan akan Bermunculan spekulan, monopoli dan pencurian/Penyeludupan BBM; sehingga akan mengakibatkan Kelangkaan dan kesulitan rakyat mendapat BBM terutama jenis minyak tanah bahkan harganya melambung lebih tinggi dibandingkan harga yang sudah ditentukan yaitu sebesar Rp 2.500,00/liter berdasarkan PerPres No. 15 tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran Dan Konsumen Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu.

Adapun berbagai sector rakyat antara lain:


1.    Kaum Perempuan dan Ibu rumah tangga; akan kesulitan dalam pengolahan ekonomi rumah tangga sehingga akan berdampak pada peningkatan jumlah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,

2.    Pekerja Tani/Petani: HPP ditahun 2012 yang sudah ditentukan tidak akan berarti bagi kaum tani karena biaya produksi petani akan meningkat dengan naiknya harga BBM, serta belum lagi adanya monopoli terhadap harga komoditi pertanian, oleh sebuah sistem Ekonomi Politik Neolibralisme.

3.    Pekerja/Buruh: Rendahnya upah Pekerja/UMP yang telah ditentukan Pemerintah, sehingga merugikan pekerja/buruh, dan tragisnya berbagai Praktek Perusahaan didaerah Sumbawa masih  banyak perusaan yang membayar upah pekerja jauh dibawah standar yang sudah ditentukan, serta lebih tragisnya lagi masih terdapat berbagai Perusahaan diDaerah ini yang diindikasikan tidak memiliki Izin yang jelas (ILEGal), hal tersebut juga akan merugikan Daerah terutama bagi pekerja/Buruh Sendiri. dan apa lagi harga BBM meningkat maka ekploetasi manuisiapun semakin merajalela.

4.    Pemuda/Mahasiswa/Pelajar,Guru, tukang becak, tukang ojek, pedagang kecil/Bakulan: juga akan semakin kesulitan dalam meningkatkan dan memenuhi kebutuhan rumah tangga serta dalam mengakses apa yang menjadi hak dasar bagi rakyat, seperti Pendidikan, Kesehatan dan Hak untuHidup yang Layak.

Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. “ (Hud : 117.)

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)

Maka dari itu Demi Menjalankan Perintah Yang Maha Kuasa dan Demi kepentingan rakyat Indonesia, kami dari Front Perjuangan Rakyat (FORAT) Samawa menyatakan Sikap:

  1. Menolak rencana kebijakan SBY Budiono menaikan Harga BBM,
  2. Memintah kepada Pemerintah NTB untuk menaikan Standar Upah Pekerja/Buruh.
  3. Nasionalisasi seluruh Aset Asing.
  4. Naikkan Harga Komoditi Pertanian.
  5. Segerah memenuhi segala fasilitas Petani dan Nelayan dalam berproduksi.
  6. Memintah kepada Pemerintah Daerah agar membentuk TIM Oprasional gabungan dalam menindak semua spekulan dan pencurian serta monopoli terhadap BBM.
  7. Sediakan Pendidikan Gratis, Ilmiah, demokratis dan Kerakyatan.
  8. Sediakan kesehatan gratis dan berkualitas bagi rakyat.
  9. Memintah Kepada Pemrintah Daerah agar menindak para pengusaha yang diindikasikan Ilegal, karena merugikan Daerah dan Pekerja/Buruh.
  10. Tangkap dan sita harta para Koruptor.
  11. Hentikan Kekerasan terhadap Rakyat.


Sumbawa Besar, 30 Maret 2012

F O R A T - Sumbawa
(KPO Perhimpunan
Rakyat Pekerja Sumbawa,
Solidaritas Perempuan Sumbawa, Serikat Petani Indonesia,
GMNI, SERPOG
-KASBI, BISA, PILAH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar