Mahasiswa Unasman Dikeluarkan Saat Ujian Karena Alasan Administrasi

Selasa, 12 Juli 2011

Mahasiswa Universitas Al-Asyariyah Mandar (Unasman) selalu dalam sebuah persoalan. Pada tanggal 9 juli 2011 lalu, kembali terjadi sebuah peristiwa, dimana mahasiswa unasman dikeluarkan dari ruangan tempat berlangsungnya Final (ujian semester). Mereka dikeluarkan dengan alasan tidak beresnya administrasi, sehingga pihak pengawas ujian, mengeluarkan mereka dari ruangan. Tindakan ini kemudian memicu reaksi dari sejumlah mahasiswa untuk menggelar aksi solidaritas didepan kampus menunutut agar dibebaskannya para mahasiswa untuk tetap diikutkan dalam ujian, karena hal ini menjadi sebuah persoalan yang sangat krusial.

Tindakan pengeluaran kepada mahasiswa dengan alasan administrasi tersebut, sangat tidak setimpal dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh pihak mahasiswa. Padahal kalau kita cermati bersama, mahasiswa dengan militan dan tidak kenal lelah mempertahankan kampus ketika terjadi eksekusi oleh pihak DDI. Kampus yang mereka anggap sebagai tanah yang mereka tempati untuk menimba ilmu. Tapi pada saat pihak kampus sedang dalam kondisi yg baik, maka pihak kampus Unasman lupa dengan pengorbanan mahasiwa tersebut.

Bukan hanya itu, bahkan pihak Unasman ingin menegakkan sebuah kedisiplinan, yang pada awalnya mahasiswa anggap sebagai hal yang perlu didukung bersama. Tapi sangat lucu ketika sebuah kedisiplinan hanya berlaku bagi mahasiswa, sementara para birokrasi kampus tidak menjalankan displin. Terbukti dengan masih banyaknya dosen-dosen pengajar yg malas serta dosen yang sama sekali tidak memunuhi syarat. Bagaimana kita mau membangun sebuah sistem yang disiplin, sementara tidak dibangun dan dimulai dari lingkungan pengelola internal kampus sendiri. Ini menandakan bahwa tidak demokratisnya kampus dalam membuat kebijakan, dimana mahasiswa selalu dirugikan dalam setiap kebijakan yg dibuat oleh kampus.

Dengan melihat kasus ini, kita pasti yakin bahwa kejadian ini bukan hanya terjadi di Unasman Kabupaten Polman Sulawesi Barat, tapi juga terjadi dihampir seluruh penjuru Indonesia, dimana pihak kampus lebih memilih mengutamakan administrasi daripada memberikan hak mahasiswanya untuk mengikuti ujian. Hal inilah yang membuktikan bahwa sistem pendidikan Indonesia hari ini sangat parah dan bergerak ke arah komersialisasi yang merugikan mahasiswa. Perguruan tinggi bukan lagi tempat untuk mencetak kader-kader yang tangguh untuk mencerdaskan anak bangsa, tapi sekarang sudah beroreantasi pasar, dimana kampus sudah dijadikan sebagai pasar komoditi untuk dijadikan sebagai ajang untuk mengeruk keuntungan (Achi).

1 komentar:

laogis mengatakan...

stelah mmbaca persoalan yg diatas, sy sendiri ikut membenarkan....
menurutku; Kampus Unasman, kembalilah ber introfeksi diri atas apa yang tlah dipertahankan mahasiswa atas eksekusi kampus yang telah kami lalui.
Mahasiswa rela menumpahkan darahnya demi mempertahankan kampusnya, demi Ilmu yang akan di timbah di bangku Kuliah.
knp stelah kampus sdh mulai aman eh mahasiswanya dikeluarkan begitu saja atas dasar Pembayaran yang blum diselesaikan.
DIMANA KEBIJAKAN KAMPU????????

Posting Komentar