Rapat Akbar Occupy Sydney

Selasa, 08 November 2011

Pada hari Rabu, 26 Oktober pukul 18:00 waktu Sydney berkumpul sekitar 200an orang dari Occupy Sydney. Mereka berkumpul di Martin Place tempat dari beberapa bank dan pusat bisnis di Sydney. Mereka berkumpul menyelenggarakan Rapat Akbar untuk menentukan langkah selanjutnya dari Occupy Sydney. Ini dilakukan setelah pada minggu, 23 Oktober pukul 5 pagi sekitar 100 orang dari Occupy Melbourne yang menginap di Martin Place diusir paksa oleh Polisi dan sekitar 50 orang ditangkap

Dalam Rapat Akbar demikian secara keseluruhan gerakan Occupy Sydney dalam mengambil keputusan digunakan metode Konsensus. Metode ini digunakan dengan anggapan bahwa metode demokratis ini dapat mendorong partisipasi dari semua orang yang ada dalam mengambil atau mencapai keputusan bersama. Namun demikian jika terjadi ketidak sepakatan maka orang-orang dapat menyatakan tingkat keberatannya. Hingga seorang individu dapat menolak sebuah usulan yang didukung oleh mayoritas orang. Demikian pula ketika beberapa orang menyatakan tidak mendukung atau perlu memikirkan lebih lanjut maka terjadi deadlock.

Rapat Akbar memakan waktu hingga lebih dari 4 jam dan perdebatan utama yang muncul adalah mengenai persoalan legalitas aksi besar-besaran yang akan dilakukan pada tanggal 5 November. Jadi jika pemberitahuan aksi tersebut dilakukan 7 hari sebelumnya maka kepolisian secara legal formal harus bertanggung jawab ke Mahkamah Agung jika ingin melakukan tindakan terhadap aksi tersebut. Pun demikian hal ini sama sekali tidak berarti bahwa kepolisian tidak bisa membubarkan aksi tersebut. Perdebatan panjang mengenai legal formal tersebut disatu sisi timbul karena ketakutan atas tindakan pembubaran dari aparat, tidak ingin adanya kontradiksi dengan pihak yang berwajib dan disisi yang lain menunjukan lemahnya perspektif politik mengenai kapitalisme dan Negara sebagai alat penindasan klas.

Demikian muncul beberapa sentiment anti kelompok sosialis dan bahkan serikat buruh. Dalam satu kesempatan seorang peserta Rapat Akbar mengajukan mosi agar semua organisasi sosialis dikeluarkan dari Occupy Sydney. Satu keputusan yang tentu saja ditolak oleh mayoritas orang disana. Demikian juga dipertegas dalam keputusan bahwa semua orang diperbolehkan untuk terlibat dan dinilai dari ide, semangat dan sumbangannya terhadap gerakan Occupy Sydney. Demikian juga muncul suara yang menolak memberikan dukungan terhadap perjuangan serikat buruh. Alasan yang dikemukakan adalah karena serikat buruh tidak menyatakan dukungan terhadap gerakan Occupy Sydney.

Dari berdiskusi dengan beberapa aktivis disana, sepertinya ada tendensi anti terhadap politik bahkan terhadap berorganisasi, yang berkembang dalam tahapan awal gerakan Occupy diberbagai belahan dunia. Hal ini disebabkan karena faktor historis keruntuhan Uni Soviet memunculkan kampanye besar-besaran dari kapitalisme bahwa tidak ada alternatif politik yang lain. Selain itu terdapat faktor kelompok mana yang menjadi insiator dari gerakan Occupy tersebut. Ketika mayoritas adalah klas menengah atau borjuis kecil maka sering muncul kecenderungan kepemilikan yang besar terhadap gerakan tersebut karena mereka merasa sebagai inisiator. Demikian maka melihat sekelompok orang yang terorganisir dalam organisasi menjadi ancaman bagi eksistensi mereka didalam gerakan Occupy tersebut. Seperti itu juga sentiment yang muncul dari kelompok atau individu anarkis yang terlibat.

Menjelang pukul 21:00, polisi memberikan peringatan bahwa kalau Rapat Akbar Occupy Sydney tidak segera dibubarkan maka polisi akan membubarkannya dan memberikan denda kepada setiap orang disana. Alasan yang digunakan polisi adalah karena Rapat Akbar tersebut telah mengganggu lalu lintas. Alasan yang sesungguhnya mengada-ngada karena Rapat Akbar tersebut berlangsung disebuah ruang publik atau taman jauh dari arus lalu lintas.

Secara keseluruhan didalam Occupy Sydney muncul dorongan untuk melakukan perjuangan bersama klas buruh dan menarik massa luas. Dalam Rapat Akbar tersebut disepakati pembagian kerja dan tempat-tempat dimana selebaran Occupy Sydney akan dibagikan. Selebaran itu sendiri berisikan penjelasan mengenai apa itu Occupy Sydney, apa agenda selanjutnya serta pernyataan sikap dan solidaritas Occupy Sydney terhadap berbagai macam perjuangan diluar gerakan tersebut. Demikian pula dilakukan upaya untuk memberikan solidaritas terhadap pemogokan buruh Qantas baik berupa pernyataan sikap maupun melakukan aksi di bandara udara Sydney. Termasuk juga memberikan pernyataan solidaritas kepada Occupy Oakland, Amerika Serikat yang dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian. (Mahendra K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar